JADI IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN, DAN PENDENGARAN OLEH FIRMAN KRISTUS (ROMA, 10 :17)

Senin, 21 Maret 2016

MENJADI PERABOT YANG MULIA


KHOTBAH MINGGU (tanggal, 13 – 03 – 2016)
Minggu Sengsara Ke VI
2. TIMOTIUS 2 : 14 – 26
TEMA :  MENJADI PERABOT YANG MULIA




Bapak ibu sudara/i yang terkasih dalam Kristus

 Di dalam rumah kita pasti banyak sekali perabot, mulai dari yang mahal sampai perabot yang harganya murah atau kurang berarti. Ketika kita mengunakan perabot tersebut  maka kita akan sangat berhati-hati mengunakannnya apalagi perabot yang di beli dgn harga yg  mahal. Pada saat kita menggunakannya kita akan menggunakannya sesuai dengan fungsinya (2 Timotius 2:20),
Dewasa ini  Banyak gereja yang di penuhi dengan jemaat, tetapi tidak semua anggota jemaat menjalankan tugasnya dalam pembangunan Gereja Tuhan, mungkin tidak tau, mungkin merasa tidak mampu, atau pura-pura tidak tau, Nah bagaimana dengan kita sendiri, dalam kaitan dengan Pelayanan?  Apakah kita aktif sebagai penonton atau pemaian?

Paulus mengunakan gambaran perabot yang beraneka ragam perabot yang ada di dalam sebuah rumah yang di manfaatkan untuk  berbagai tujuan:
Fungsi dari perabot: di sesuaikan dengan keberadaanya

Apa itu perabot:  barang-barang perlengkapan, baik rumah tangga kantor dll
Kata Mulia: bermutu Tinggi atau berharga.

Bagaiama kita bisa di pakai oleh Allah untuk maksud yang mulia:

1. Harus menyucikan diri dari hala-hal yang jahat (21-22) (2 Kor. 6:17)

            Dalam ayat 21, di katakan “jika seseorang menyucikan dirinya” mari kita perhatikan kata menyucikan diri” kata ini memiliki arti bahwa “membersihkan diri, menyingkirkan diri, atau menjauhkan diri”. Jadi arti dari kudus itu: memisahkan diri dari dosa dan di khususkan bagi Allah.  Bahwa setiap orang yang mengecar kedudusan adalah orang-orang yang dekat dengan Allah dan memiliki kerinduan untuk dipakai oleh Allah. Dalam gereja yang nampak di dunia ini ada banyak “benda” ada benda untuk maksud Mulia yaitu org Percaya  yng memisahkan diri dari kejahatan  dan teguh mempertahankan iman yang sesuai dengan ajaran Alkitab dan benda untuk maksud yang bukan mulia yaitu orang yang berpaling dari kebenaran  (ayat 14 -19), karena jika kita ingin di pakai oleh Allah maka kita harus memisahkan diri dari mereka yang mengajarkan ajaran yang bertentangan dengan FT. (contoh Himenos)

 Ilustrasi: anak miskin yang diangkat menjadi anak Raja..
 Demikian juga kita sebagai umat Allah yang telah di angkat menjadi anak-anak Allah , marilah kita menjauhkan diri  dari kejahatan supaya selalu siap di pakai Allah, sebab Allah memakai kita  dalam kekudusan  bukan keberdosaan kita.
Penegasan. Kita tahu bahwa Allah adalah yang yang mengampuni, dan kita juga mengerti bahwa Allah mengampuni kita dari dosa-dosa kita dan di jadikan kudus, jadi apakah kita boleh bertekun dalam dosa?
Firman Tuhan mengatakan tidak (roma 6:1-4, ibrani 12 : 15 -17)


Mengapa kita harus kudus ?

1. karena di ampuni dengan Cuma2 (Roma 6:1-3)
2. karena kita di persiapkan untuk pekerjaan yg mulia seharusnya kita kudus, Efesus 2 :10
3. Menghindari diri dari perkataan kosong dan pertengkaran 16 -17

2. Bertekun dan Setia dlm pelayanan 22

Dalam film2 mandarin seringkali di gambarkan bahwa jika sesorang ingin menjdi ahli kungfu yag handal, maka sang guru memberikan beban kepada muridnya.  Jika beban itu di terima dan di pakai  lama kelamaan akan menajdi  semakin kuat. Dan ini terbangun bukan instan atau waktu yang singkat tapi melalui suatu proses ketekunan, kerajin dan ketekunan, ketekunan. Tidak mudah untuk hidup dalam kesetiaan dan ketekunan, tapi harus di bangun dari dalam diri kita dan harus di latih, karena itu jika saya dan bapak ibu saudara ingin di pakai untuk maksud mulia maka kita harus melatih diri kita untuk setia dan tekun kepada Tuhan.


Jika kita benar-benar dan bersedia di pakai Allah untuk maksud mulia, maka kita akan di mampukan Allah dengan pertolonganNya 
                                                                                        Pdt. Mars Filson Habel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar