JADI IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN, DAN PENDENGARAN OLEH FIRMAN KRISTUS (ROMA, 10 :17)

Jumat, 25 Maret 2016

SUDAH SELESAI

SUDAH SELESAI
     YOHANES 19 : 28 - 30
tanggal, 25 - 03 - 2016

Jumat Agung adalah sebuah peristiwa yang menceritakan  bahwa Kristus Mati di atas Kayu Salib, inimerupakan karya keselamantan yang Allah lakukan untuk membebaskan umat manusia dari dosa. 
Anak Manusia harus mengalami  penderitaan yang telah Dia terima. Anak Manusia menanggung hukuman yang seharusnya dijatuhkan kepada manusia.  Kematian Kristus di kayu salib memperlihatkan karya penebusan dan pendamaian yang Dia lakukanNya. Ketika Yesus di atas Kayu Salib DI Berkata : "Ya Bapa, ampunilah mereka,  sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Lukas 23:34a Di tengah penderitaan yang di alamiNya Yesus. Yesus  menaikan Doa Syafaatnya kepada Bapak supaya Allah Bapa mengampuni manusia karena dosa - dosa yang di lakukan oleh manusia, mengapa karena semua orang telah berdosa dan telah hilang kemuliaan Allah sehingga manusia tidak bisa bersatu dengan Allah lagi maka Allah mengirimkan Yesus untuk memperbaiki hubungan manusia dengan Tuhan melalui kayu salib di sini kita melihat sifat kasih-Nya -- tanpa syarat dan ilahi. ditengah pergumulan yang berat   berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Matius 27:46 Markus 15:34  Pada jam-jam tergelap penderitaan-Nya, Yesus menyerukan kata-kata dari Mazmur 22. Dan meskipun banyak penafsiran yang telah diusulkan mengenai makna kalimat ini, hal itu cukup jelas terlihat dari penderitaan yang Kristus rasakan ketika Allah meninggalkan-Nya. Di sini kita melihat bagaimana Bapa berbalik dari Anak-Nya ketika Yesus menanggung seluruh beban dosa kita. dan di akhir dari pergumulannya di atas kayu salib Dia berkata  "Sudah selesai." Yohanes 19:30a 
Yesus tahu bahwa Ia menderita penyaliban untuk suatu tujuan. Sebelumnya Ia telah mengatakan dalam Yohanes 10 : 18 ) tentang hidupnya, "Tak seorang pun mengambil dari saya, tapi saya memberikannya menurut menurut kemauanku sendiri aku berkuasa untuk meletakkan itu dan wewenang untuk mengambilnya kembali.. Ini perintah yang saya terima dari Bapa-Ku. " 
Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. Lukas 23:46
Yesus menutup dengan kata-kata Mzmur 31: 5; Ia berbicara kepada Bapa. Kita melihat kepercayaan yang lengkap di dalam Bapa. Yesus memasuki kematian dengan cara yang sama ia tinggal setiap hari dalam hidupnya, menawarkan hidup-Nya sebagai korban yang sempurna dan menempatkan diri-Nya di tangan Tuhan. 

Dengan kematianNya di atas kayu salib Kristus mendamaikan manusia dengan Allah rantai perbudakan dosa telah di putuskannya sehingga hubungan yang tadinya rusak telah di pulihkan oleh Kristus.  Pendamaian harus dilakukan karena murka Allah yang telah bangkit akibat dosa manusia. Murka Ilahi ini hanya dapat dipuaskan dengan keadilan, yakni pelaku dosa harus dihukum. Kematian Kristuslah yang kemudian memuaskan keadilan dan kekudusan Allah. Maka ketika dosa dibereskan, pembatas antara manusia dengan Allah telah dirobohkan. Kuasa dosa telah dikalahkan, dan kita diselamatkan dari murka Allah (Roma. 6 : 8-9)
Dengan demikian, di salib kita tidak hanya melihat kebesaran kasih Allah, tetapi juga panasnya murka dan penghakiman-Nya.  kita menghitung-hitung harga yang harus dibayar oleh Kristus untuk melunasi hutang dosa itu. Itulah yang akan mendorong kita menentukan pilihan saat datang pada salib Kristus. Tidak bisa tidak!
Salib memang memberikan gambaran sempurna tentang Manusia yang rela mengorbankan diri-Nya bagi manusia lainnya Yohanes. 15 : 13).

impilkasinya bagi orang percaya adalah:
 1. melalui kematianNya Tuhan mendamaikan manusia dengan Allah
 2. melalui kematianNya Kristus membawa kita lebih dekat dengan Allah
 3. melalui kematianNya Kristus memutuskan semua perbudakan dosa

oleh sebab itu mellaui perayaan Jumat Agung ini mari kita mensyukuri karya penebusan yang sudah Kristus kerjakan dalam kehidupan untuk memperbaharui hubungan manusia dengan Tuhan yang tadinya telah dirusak oleh dosa. Amin

Pdt. Mars Filson habel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar